Mahkamah Konstitusi, Pilpres 2024, dan “Kentut Inkonstitusional” Presiden Jokowi

Sebelum lebih jauh menulis, saya berkewajiban dan berutang untuk menjelaskan kenapa menggunakan frasa, “kentut inkonstitusional” dalam tulisan ini. Bukan hal mudah bagi saya untuk menuliskan frasa tersebut, terutama karena sopan-santun dan rasa bahasa yang tidak nyaman untuk dibaca. Tetapi, melalui pertimbangan yang mendalam, akhirnya saya tetap menggunakan frasa itu, karena beberapa alasan.

Klik Selengkapnya

Dirty Vote, Cawe-Cawe Jokowi, dan Bahaya Penolakan Hasil Pilpres 2024

Film Dirty Vote yang disutradarai Dhandy Laksono, yang diperankan tiga ahli hukum tata negara, Bivitri Susanti, Feri Amsari, dan Zainal Arifin Mochtar sedang viral serta menjadi perbincangan. Izinkan saya menyampaikan urun rembug, dan ikut mendorong diskusi publik yang lebih mendidik. Paling tidak, tawaran diskusi ini adalah cara saya memberi proteksi terhadap para pelaku pembuatan film tersebut. Karena langkah proteksi dari kriminalisasi, saat ini juga penting, bukan hanya apresiasi, apalagi caci-maki.

Klik Selengkapnya

Solusi Penyelamatan Pilpres 2024: Stop Dinasti Oligarki JOKOWI

Cawe-cawe Presiden Jokowi yang menjadikan Gibran Cawapres lewat putusan Paman Usman, adalah kejahatan konstitusional dan pengkhianatan terhadap negara, yang layak diganjar dengan proses impeachment yang memecat Presiden Jokowi. Namun, terlihat jelas, nyaris tidak ada kekuatan parpol di DPR yang punya nyali untuk memulai proses konstitusional tersebut.

Klik Selengkapnya